Sabtu, 10 Desember 2011

Ayah, Selamat Ulang Tahun !

       Aku melirik jam weker di sebelah bed lamp. Jarum jam menunjukkan pukul enam pagi. Aku meregangkan otot-ototku yang masih terasa kaku. Aku gerakkan punggungku ke kiri dan kanan untuk membebaskanku bergerak. Hari ini, aku harus sesegera mungkin berangkat ke kantor, atasanku ingin menemuiku. Aku heran mengapa hanya aku saja yang disuruh menemuinya, rekan kantorku yang lain tidak.
            Dengan malas aku melangkahkan kakiku menuju ruang tengah. Terdengar suara seorang wanita sedang bernyanyi di dapur. Angel. Istriku yang tengah hamil enam bulan sedang membuat sarapan untukku. Perlahan aku menghampirinya. Aku memeluknya dari belakang ketika ia mengocok telur.
            “Lagi masak apa?” tanyaku sambil mencumi pipinya.
            “Ini, aku bikin telur dadar buat kamu, sayang.” Jawabnya sambil terus menggerakkan tangannya yang lincah.
            “Oya, semalam ayah kamu telepon, sepertinya dia ingin bicara dengan kamu.” Tambah istriku memulai pembicaraan.
            “Kapan? Kok aku gak tahu?” balasku.
            “Semalam, setelah kamu pulang dari kantor. Ketika aku bilang kamu lagi tidur , ayah kamu mengurungkan niatnya buat ngomong sama kamu, lagian beliau kan tahu kalo kamu lagi tidur, gak mau diganggu, susah dibangunin lagi,” jawabku istriku.
            “Ya, biar aku telepon nanti, mungkin Ayah Cuma ingin tahu kabarku di Bandung,”
*** 
            Namaku Johan, usiaku saat ini 29 tahun. Di usiaku yang masih muda ini, boleh di bilang aku termasuk pemuda yang beruntung. Aku bekerja di salah satu kantor keuangan di Bandung sebagai akuntan. Di antara semua karyawan yang ada di kantor, aku adalah anak kesayangan atasanku. Ia sering memberiku gaji tambahan karena aku biasa mengerjakan pekerjaan tepat waktu dan boleh dibilang memuaskan daripada karyawan yang lainnya. Kesuksesan ini tidak aku dapatkan secara instan dan mudah seperti membalikkan telapak tangan. Aku masih begitu ingat, betapa semangatnya ayahku yang bekerja sebagai cleaning service untuk membiayaiku sekolah meski aku tahu, penghasil ayah saja pas-pasan untuk makan sehari-hari.
            “Yah, aku mau berhenti sekolah saja,” jawabku suatu ketika, saat aku duduk di bangku kelas dua SMA.
            “Untuk apa?” tanyanya sambil melirikku dengan tatapan kurang setuju.
            “Aku tidak mau Ayah terbebani dengan biaya sekolahku,”
            Ayahku tersenyum, “Kamu gak usah mikir biaya sekolah kamu, itu urusan Ayah. Kalau kamu berhenti sekolah, sama saja kamu mematahkan semangat Ayah. Ayah tidak mau kamu nantinya seperti Ayah yang hanya tamatan SD ini,”
            “Iya, Yah. Tapi, apa Ayah masih sanggup membiayai sekolahku?”
            Ayah mengeluarkan dompet dari kantong celananya, dompet yang lusuh, robek di sana-sini, “Biar dompet Ayah ini sudah tidak layak pakai seperti ini, tapi bisa membiayai kamu sekolah. Ayah akan melakukan apa saja untuk bisa menyekolahkanmu, karena Ayah ingin kamu sukses,” jawabnya sambil menunjukkan dompet lusuh itu padaku, anak satu-satunya.
            Aku tersenyum lebar, “Terima kasih, Yah! Nanti, kalau aku sukses, pasti aku ganti dompet Ayah yang lusuh itu dengan yang lebih bagus,” jawabku.
***
            Telepon genggamku berdering keras ketika aku tengah sibuk menyelesaikan pekerjaanku. Aku yang sedang meyusun laporan keuangan perusahaan – yang harus diselesaikan dengan segera – menghentikan aktivitasku sejenak. Aku merogoh telepon genggam di saku celanaku. Ku lihat di layar, tertulis nama Ayah sedang menelponku.
            “Halo, Yah!” jawabku segera.
            “Halo, Joe! Sedang apa?” tanyanya.
            “Ini nih, aku lagi sibuk nyusun laporan keuangan, mesti diselesaikan hari ini, Yah! Ada apa, Yah? ” tanyaku.
“Tidak apa-apa, Ayah hanya sekedar ingin ngobrol saja,”
“Oh, jangan sekarang ya, Yah! Nanti Johan telepon lagi! Pasti Johan telepon,” janjiku.
“Baiklah,” jawab Ayahku.
***
Jam sepuluh malam, aku baru tiba di rumah. Dengan pikiran yang lelah, aku memasuki rumah. Aku baru pulang dari kantor. Ketika jam kerja sudah habis, aku masih harus menghadiri meeting, menemani atasanku. Istriku menyambut, ia langsung meraih tasku dan membawanya ke kamar. Aku menghempaskan tubuhku di sofa ruang tamu, melepaskan lelah yang tengah menghampiriku. Aku merogoh kantong celanaku. Aku raih telepon genggamku yang sengaja aku nonaktifkan saat meeting. Aku berniat mengaktifkannya namun aku urungkan.
“Kenapa baru pulang jam segini?” Tanya istriku sambil duduk di sebelahku. Ia menyandarkan kepalanya tepat di dadaku.
“Aku habis dari meeting, Pak Robi mengajakku bertemu dengan client-nya.” Jawabku sambil membelai rambut istriku.
“O ya, tadi aku sama temen aku beli ini,” tiba-tiba istriku bangkit dan mengambil sesuatu dari plastik putih yang ada di meja.
“Apa ini?” tanyaku sambil membukanya.
“Sebulan yang lalu, kamu kan pernah bilang kalo kamu pengen beliin dompet itu buat Ayahmu, ya udah, tadi mumpung lagi ada uang lebih aku beliin,”
“Terima kasih, sayang!” ucapku sambil mengecup keningnya.
Istriku memang sangat perhatian, bukan hanya denganku tapi, dengan anggota keluargaku. Aku ingat benar, betapa tulusnya ia menerima keluargaku yang berasal dari kalangan ‘kurang mampu’. Aku masih ingat, betapa ia tidak mempedulikan statusku. Bukan hanya aku yang senang padanya, anggota keluarga begitu senang terhadap sikap baik Angel. Seperti hari ini, dia membelikan dompet yang ingin aku berikan untuk hadiah ulang tahun Ayahku. Sudah lama aku ingin membelikannya dompet itu untuk ayah, tapi aku selalu saja mengurungkan niatku itu, karena masih ada hal lain yang harus aku penuhi.
***
“Ayah,” panggilku dari kejauhan ketika kulihat Ayahku sedang berdiri di sebuah pintu yang begitu terang. Entahlah dimana aku tidak tahu.
Ayahku hanya menoleh padaku, dia tersenyum, kemudian kembali memandang pintu itu lagi.
“Ayah,” panggilku lagi. Ayahku melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.
Aku mendekatinya. Matanya terlihat cerah di usianya yang beranjak 65 tahun. Aku melihat wajahnya berseri-seri.
“Ayah, selamat ulang tahun, ini untukmu,” kataku sambil memberikan dompet yang dibelikan istriku.
Ayahku tersenyum menerimanya. Ia terlihat begitu beda.
“Terima kasih anakku,” jawabnya pendek.
Aku tersenyum membalasnya. Lalu, ayahku kembali memandang cahaya terang yang ada di hadapannya. Ia berjalan seolah mengabaikan aku yang ada di dekatnya.
Aku terus memanggilnya, “Ayah, mau ke mana? Ayah…. Ayah… Ayah… mau ke mana?” panggilku. Aku berlari mengejarnya, namun sia-sia sepertinya ia tak mendengarku.
***
Jam tiga pagi, Angel terbangun ketika mendengar suaminya sedang menggigau.
“Sayang, bangun! Sayang!” ucap Angel membangunkan suaminya yang tengah menggigau menyebut Ayahnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Dada suaminya basah berkeringat. Angel bingung harus melakukan apa.
“Ayah!” seru Johan kemudian tersadar dari tidurnya dengan nafas yang terengah-engah.
“Sayang, kamu kenapa?” Tanya Angel panic.
Johan tak menjawab. Ia mencoba mengontrol nafasnya yang masih naik turun, terengah-engah seperti habis lari. Angel beranjak dari tempat tidur dan mengambilkan segelas air putih untuk suaminya itu.
“Minum dulu,” ucap Angel yang masih diliputi kebingungan.
“Mana handphone-ku,” kata Johan setelah meneguk air putih samba mencari handphone-nya.
“Ini, sayang!” Angel meraih handphone yang berada di dekat bed lamp dan memberikannya pada Johan.
“Kamu kenapa?” Tanya Angel yang masih penasaran dengan kejadian yang baru saja dialami oleh Johan.
“Aku mimpi Ayah,” jawabnya pendek sambil berusaha mengaktifkan handphone yang dimatikannya sejak ia meeting.
Terlihat beberapa pesan masuk di layar. Johan mengabaikannya. Ia sesegera mungkin mengontak Ayahnya. Johan baru ingat, kemarin ia berjanji untuk menelepon Ayahnya tapi, diingkarinya. Lama Johan menunggu teleponnya tersembung tapi, tak ada yang mengangkat teleponnya. Johan kemudian membuka beberapa pesan masuk di handphone-nya. Beberapa pesan masuk itu dari Angel, teman Johan dan Ayah! Tanpa piker panjang, Johan langsung membuka satu persatu pesan dari Ayahnya tersebut.
Sms pertama, “Nak, kapan pulang? Ayah ingin bertemu, sudah hampir dua tahun ini tidak pulang.”
Sms kedua, “Johan, Ayah masih menunggu teleponmu, aku ingin tahu kabar kehamilan istrimu,”
Sms ketiga,”Johan, kenapa HP mu tidak bisa dihibungi? Kamu marah sama Ayah?”
Sms ketiga, “Johan, ayah kamu masuk rumah sakit lagi. Jantungnya kembali bermasalah, ibu butuh bantuanmu, pulanglah… ayahmu ingin bertemu.”
Sms keempat, “Johan, innalillah… ayahmu meninggal, pulanglah….”
Betapa terkejutnya Johan membaca pesan terakhir yang masuk sekitar empat jam yang lalu itu. Ia benar-benar kaget dan tak percaya ketika membacanya. Ia meremas rambutnya. Air matanya tak kuasa ia tahan lagi. Ia menangis menerima kabar kematian Ayahnya itu.
“Ada apa sayang?” Tanya Angel panic.
“Aku menyesal, Ngel! Harusnya kemarin aku telepon Ayah,” ucap Johan dengan suara yang bergetar.
“Ada apa?” angel bertanya semakin tidak mengerti.
“Ayah meninggal,” jawab Johan pendek.
***
Aku berjalan dengan putus asa menyusuri pemakaman umum tempat Ayahku dimakamkan. Dengan pakaian serba hitam, aku menuju makam Ayahku. Ayahku meninggal karena serangan jantungnya. Harusnya, aku berada di sampingnya saat-saat terakhir ia membuka matanya tapi, aku justru tidak bisa melihatnya untuk yang terakhir kalinya. Ya Allah… kenapa harus begini?
Aku tak henti-hentinya menangis di depan makam Ayahku. Lama. Istriku juga begitu, ia juga trelihat sangat berduka dengan kepergian Ayahku. Sesekali aku menciumi batu nisan Ayahku. Aku ingin sekali mencium pipinya. Tapi semua telah terlambat. Hal itu hanya memuat penyesalan di dadaku semakin berat.
“Harusnya aku ada di sampingnya saat ia menghembuskan nafas terakhir kalinya,” ucapku dengan suara bergetar.
“Sayang, sudahlah, kita ikhlaskan kepergiannya,” sahut istriku.
“Ayah, maafkan Johan, Johan sering mengabaikan Ayah dengan pekerjaanku. Tadi, aku lihat di kantong Ayah masih ada dompet lusuh yang berhasil membuat Johan sukses seperti sekarang. Heh… rupanya Ayah masih memakainya. Yah, menantumu membelikan dompet baru untukmu, harusnya aku bisa memberikannya saat ulang tahun Ayah dua bulan yang lalu. Ayah, aku menyesal tidak melakukan itu. Harusnya Ayah bisa menerimanya saat ulang tahun Ayah,” kataku dalam hati, merenungi apa yang telah aku lakukan selama ini. Menyesal. Aku benar-benar menyesal kini.
Sumber : http://anekaremaja.blogspot.com/2011/11/cerpen-sedih-ayah-selamat-ulang-tahun.html

Pelangi Persahabatan

Lihat langit biru
Disana ada pancaran warna
Beragam indah warna
Penuh makna

Kita semua berbeda
Beragam suku dan kepercayaan
Namun kita tetap Satu
Indah bagai pelangi

Indah masa remaja
Tawa canda bersama
Namun adakala kita menangis
Suatu saat nanti kita berpisah

Namun persahabatan…
Akan satukan kita
Kita berkumpul bersama
Kita akan bersatu
Indah seindah pelangi

Kawan kau selalu di hati
Kau begitu berarti
Tak akan terlupakan
Sampai akhir hidup ini


Sumber : http://sofian-sukajadi.blogspot.com/2008/12/kumpulan-puisi-persahabatan.html

INDAHNYA PERSAHABATAN

Tiada mutiara sebening cinta..

Tiada sutra sehalus kasih sayang..

Tiada embun sesuci ketulusan hati..

Dan tiada hubungan seindah persahabatan..



Sahabat bukan

MATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..

EKONOMI yang mengharapkan materi..

PPKN yang dituntut oleh undang-undang..


Tetapi

Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa..


SUMBER : http://sofian-sukajadi.blogspot.com/2008/12/kumpulan-puisi-persahabatan.html

7 Fenomena Alam di Dunia

Berikut adalah 7 fenomena di dunia, yang terjadi di bumi :
 

Kelimutu



Danau Kelimutu di Flores,Indonesia menarik pengunjung karena tiga danau kawah megah, semua dari berbagai warna. Hal aneh ini terletak di puncak gunung berapi yang tinggi 1.639 meter di Pulau Flores dan tiga danau sering berubah warna mereka. Semuanya tergantung pada waktu tahun dan isi perubahan mineral. Meskipun mereka rentan terhadap perubahan teratur warna utama Tiwu Ata Polo (Danau Rakyat Bewitched) dan Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (Danau Muda dan Para gadis) yang dalam cokelat kemerahan atau hijau. Disebalah barat ini adalah Tiwu Ata Mbupu (danau Lama Rakyat), fenomena yang lebih dari warna biru.
 
Gua Dachstein



Sebuah 150 mil mengesankan terowongan dan gua-gua es seram membentuk Gua Dachstein, gua es Austria yang terkenal terletak di dekat Danau Hallstatt. Kolom es megah, lengkungan dan paku terbentuk oleh pusaran udara yang meleleh bagian es. Lebih bawah tanah adalah gletser raksasa tetapi beberapa tempat wisata yang paling menakjubkan dapat dilihat pada perjalanan ke bawah, fenomena aneh di dunia di mana beberapa bagian es telah membentuk apa yang tampak seperti katedral es besar.
 
Hutan Membatu

Fenomena ini hanya dari Arizona jalan raya I- 40, jauh ke padang pasir antara Holbrook dan Navajo adalah Hutan fosil. Hutan terdiri dari fosil pohon tumbang, sebagian besar arizonicum Araucarioxylon, sebuah spesies konifer kuno, yang telah mineralisasi ke kalsedon dan kuarsa. Proses aneh ini datang secara setelah pohon-pohon tumbang mati menjadi terserap oleh kandungan mineral dari sedimen di mana mereka berbohong. Ini pada dasarnya berarti bahwa kayu dari pohon akhirnya berubah menjadi batu.

Aurora Borealis

Atau dikenal sebagai Cahaya Utara fenomena alam yang misterius namun indah dikatakan menjadi salah satu harta terbesar dalam hidup jika Anda cukup beruntung melihat mereka sendiri. Nama Aurora Borealis berasal dari Romawi dewi fajar, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, angin dr utara. Ada juga Cahaya Selatan alias Aurora Australis – kata Latin untuk Selatan. Lampu adalah hasil foton Bumi bertabrakan dengan angin surya. Anda hanya akan cukup beruntung untuk melihat mereka jika Anda mengunjungi bagian tertentu dari belahan dunia Utara atau Selatan.
 
Laut Mati

Sebagai orang dalam gambar itu menunjukkan sangat mudah mengapung di Laut Mati dan membaca koran. Alasan untuk fenomena aneh ini adalah bahwa 25% garam (air laut normal adalah sekitar 4-6). Jelas tidak ada kehidupan laut dapat hidup di Laut Mati dengan baik dan peningkatan kepadatan air mengambang adalah kejadian alam. Laut Mati, yang menarik, bukan hanya tempat terendah di dunia tetapi juga terpanas, selain bagian dalam sebuah gunung berapi tentu saja!

Surtsey

Pada bulan Agustus 1883 pulau Jawa Krakatau lenyap selamanya dari satu ledakan tunggal, kekerasan. Tepat 80 tahun kemudian, sebuah pulau vulkanik baru muncul di tempat yang benar-benar keluar dari biru. hal aneh ini disebabkan oleh serangkaian terus kurang letusan gunung berapi di bawah laut ganas selatan Islandia. Dalam dua hari cukup lava dan Scoria telah dilemparkan ke permukaan menyebabkan sebuah pulau untuk membentuk, yang diukur sepertiga mil dari ujung ke ujung. Angin dan erosi telah berkurang ukurannya sejak fenomena penampilan pertama.

Old Faithful

Yellowstone adalah fenomena mata air panas terbaik di dunia dikenal karena letusan konsisten hampir setiap jam. Sampai dengan 8.400 galon air panas mendidih menjulang ke langit mencapai ketinggian lebih dari 100 kaki. Kejadian aneh Ini pertama kali ditemukan pada tahun 1870 dan sejak itu lebih dari 30.000 letusan telah direkam. Seperti ikan paus tampil di Sea Worl ini menarik ribuan wisatawan setahun.

sumber :  http://blogbintang.com/fenomena-alam-aneh-di-dunia